Mainan Apa yang Menjadi Favorit Anak ?

Gambar

Salah satu hasil karya anak

Jika pertanyaan itu ditanyakan pada anak-anak saya, jawabannya pasti Lego. Siapa yang tidak mengenal Lego? Rasanya, hampir semua mengenal Lego. Hingga saat ini, Lego masih memegang predikat sebagai mainan favorit anak-anak. Bukan saja menjadi favorit anak, tapi juga untuk orang dewasa. Mainan Lego tidak mengenal usia, dapat dimainkan oleh semua kalangan. Daya pikat Lego telah membuat anak-anak betah berjam-jam berkutat untuk membongkar pasang bongkahan-bongkahan plastik warna-warni hasil kreasi Ole Kirk Christiansen.

Gambar

Anak dan hadiah ulang tahun pilihannya

Gambar

Bersama koleksi lego nya

Di Indonesia, permainan Lego telah lama dikenal dan diperjual belikan. Lego adalah salah satu permainan buatan Denmark yang terdiri dari seperangkat mainan berupa balok-balok kecil yang terbuat dari plastik yang dapat dibongkar pasang. Dalam satu set permainan, terdapat beragam bentuk persegi panjang yang dapat dijadikan beragam bentuk, misal bentuk pesawat, rumah, mobil, motor, kereta api, gedung, rumah, taman, dan sebagainya. Semua bentuk dapat dibuat sesuai dengan keinginan, tingkat kreativitas, dan imajinasi anak. Bangunan Lego yang telah dibentuk dapat dibongkar kembali dan diubah menjadi bentuk yang lainnya. Inilah yang menjadi keistimewaannya. Inilah yang membuat Lego tidak membosankan.

Gambar

Bersama hasil karyanya

Gambar

Rumah hasil rancang bangun Lego

Walau pada dasarnya dapat dimainkan oleh segala usia, namun Lego memiliki klasifikasi umur. Kita dapat memilih Lego dan disesuaikan dengan umur anak. Terdapat beragam manfaat dari permainan lego, antara lain:

1.  Memacu kreativitas.

Anak dirangsang untuk mengembangkan daya cipta, imajinasi, dan kreativitasnya. Anak juga dapat mengembangkan ide-ide dalam mewujudkan kreasinya atau bertukar ide jika dimainkan secara bersama. Selain itu, dapat juga menumbuhkan rasa seni, seni untuk menciptakan sesuatu.

2.   Menumbuhkan rasa seni

Anak dapat mengasah rasa seninya, misal seni dalam menciptakan suatu karya bangunan yang tersusun dari balok-balok plastik. Siapa tahu, sang anak berniat untuk menjadi arsitek kelak kemudian hari.

3.    Melatih kesabaran

Anak dilatih untuk memiliki kesabaran dalam menyusun satu persatu balok yang ada.

4.   Melatih kejelian

Anak belajar untuk melatih kejelian dalam membangun suatu bentuk bangunan yang rumit. Dibutuhkan pula kejelian dalam memilih warna maupun bentuk.

5.   Mengasah bakat

Ketika bermain lego, secara tidak sadar, tengah melatih bakat anak. ,misal mengasah bakat anak untuk menjadi seorang arsitek atau ahli perencana kota sebagai bekal di hari tua nanti.

6.   Belajar berkomunikasi & berbagi ide

Jika permainan dilakukan bersama, anak dapat belajar berkomunikasi dan saling berbagi ide sehingga hasilnya lebih memuaskan. (Del)